APALAH YANG HENDAK DIBANGGAKAN DENGAN SISTEM DEMOKRASI.
>> Tuesday, July 5, 2011
Apalah yang hendak dibanggakan dengan sistem demokrasi makin ke hujung
semakin membawa kecelakaan
Hasil demokrasi tidak dapat melahirkan pemimpin yang adil dan jujur
kepada bangsa dan negara apatah lagi kepada agama
Tidak kira berlaku di negara mana dan oleh apa bangsa
Hasil demokrasi masyarakat berpecah-belah, negara porak-peranda,
ekonomi binasa
Ramai pemimpin yang menang secara kotor, paling tidak menjadi
tanda tanya bagi yang berjaya
Undi dapat dibeli, korupsi dapat dibagi, untuk menang ada janji-janjinya
Musim pemilu seolah-olah mendapat ikan kena tuba atau durian runtuh
oleh setengah orang
Rakyat yang tidak bertanggungjawab, pemimpin yang kotor memberi
sogokan dan suap
Rakyat diperjudikan, rakyat dipermainkan, rakyat jadi buah catur oleh tangan-tangan yang khianat
Rakyat umum menunggu pembela dari satu pilihanraya ke satu pilihanraya
namun tidak kunjung tiba
Harapan demi harapan namun tidak menjadi kenyataan
Di setengah negara karena tidak puas hati hasil demokrasi rakyat demonstrasi
Kerana adanya politik uang, ada penipuan di dalam undian
Rakyat tidak puas hati, bercakap-cakap seluruh negara namun pemimpin
tidak terasa malu juga
Apa perlu malu yang penting aku sudah menang, aku sudah berjaya dan ada kuasa
Yang tidak ada duit tapi mahu berjaya mencerca dan mengata,
menfitnah dan menghina
Tuduh-menuduh satu sama lain, hilang kasih sayang,
hilang perpaduan di dalam negara
Di dalam demokrasi terpaksalah ada kroni, ada klik-klik, ada tim dan ‘camp’
Ada orang aku, ada orang dia, ada orang mereka setengah musuh jadi lawan,
lawan jadi musuh
Kawan tidak setia mudah dapat kawan mudah hilang kawan
Penyakit demokrasi ini berlaku di dalam negara,
berlaku di dalam partai seolah-olah sudah jadi budaya
Di dalam demokrasi payah mencari kejujuran, payah mencari kawan setia,
payah kata dibuat
Di dalam demokrasi khianat-mengkhianati, jatuh-menjatuhkan perkara biasa
Bahkan di setengah negara bunuh-membunuh pun terjadi juga
Kemudian pemimpin-pemimpin demokrasi itulah juga yang berslogan: mari bersatu, mari maju, mari bekerjasama
Bila rakyat tidak bersatu, bertindak balas terang-terangan
atau senyap-senyap karena mereka menuduh-nuduh setengah rakyatnya, sebenarnya mereka lempar batu sembunyi tangan
Padahal rakyat rusak karena mereka
Bukan rakyat buta mata, bukan rakyat bodoh semuanya
Tapi rakyat tidak mampu bertindak karena mereka sudah dilemahkan
oleh pemimpin-pemimpin mereka yang buta hati yang celik mata
oleh Amal Indrawan Ariffin
semakin membawa kecelakaan
Hasil demokrasi tidak dapat melahirkan pemimpin yang adil dan jujur
kepada bangsa dan negara apatah lagi kepada agama
Tidak kira berlaku di negara mana dan oleh apa bangsa
Hasil demokrasi masyarakat berpecah-belah, negara porak-peranda,
ekonomi binasa
Ramai pemimpin yang menang secara kotor, paling tidak menjadi
tanda tanya bagi yang berjaya
Undi dapat dibeli, korupsi dapat dibagi, untuk menang ada janji-janjinya
Musim pemilu seolah-olah mendapat ikan kena tuba atau durian runtuh
oleh setengah orang
Rakyat yang tidak bertanggungjawab, pemimpin yang kotor memberi
sogokan dan suap
Rakyat diperjudikan, rakyat dipermainkan, rakyat jadi buah catur oleh tangan-tangan yang khianat
Rakyat umum menunggu pembela dari satu pilihanraya ke satu pilihanraya
namun tidak kunjung tiba
Harapan demi harapan namun tidak menjadi kenyataan
Di setengah negara karena tidak puas hati hasil demokrasi rakyat demonstrasi
Kerana adanya politik uang, ada penipuan di dalam undian
Rakyat tidak puas hati, bercakap-cakap seluruh negara namun pemimpin
tidak terasa malu juga
Apa perlu malu yang penting aku sudah menang, aku sudah berjaya dan ada kuasa
Yang tidak ada duit tapi mahu berjaya mencerca dan mengata,
menfitnah dan menghina
Tuduh-menuduh satu sama lain, hilang kasih sayang,
hilang perpaduan di dalam negara
Di dalam demokrasi terpaksalah ada kroni, ada klik-klik, ada tim dan ‘camp’
Ada orang aku, ada orang dia, ada orang mereka setengah musuh jadi lawan,
lawan jadi musuh
Kawan tidak setia mudah dapat kawan mudah hilang kawan
Penyakit demokrasi ini berlaku di dalam negara,
berlaku di dalam partai seolah-olah sudah jadi budaya
Di dalam demokrasi payah mencari kejujuran, payah mencari kawan setia,
payah kata dibuat
Di dalam demokrasi khianat-mengkhianati, jatuh-menjatuhkan perkara biasa
Bahkan di setengah negara bunuh-membunuh pun terjadi juga
Kemudian pemimpin-pemimpin demokrasi itulah juga yang berslogan: mari bersatu, mari maju, mari bekerjasama
Bila rakyat tidak bersatu, bertindak balas terang-terangan
atau senyap-senyap karena mereka menuduh-nuduh setengah rakyatnya, sebenarnya mereka lempar batu sembunyi tangan
Padahal rakyat rusak karena mereka
Bukan rakyat buta mata, bukan rakyat bodoh semuanya
Tapi rakyat tidak mampu bertindak karena mereka sudah dilemahkan
oleh pemimpin-pemimpin mereka yang buta hati yang celik mata
oleh Amal Indrawan Ariffin
0 comments:
Post a Comment